Kurang Konsumsi Air Minum Picu Penyakit Ginjal
Jika Anda mempunyai kebiasaan enggan
minum banyak karena takut harus buang air kecil, kebiasaan itu harus diakhiri.
Sebab jika tidak, maka Anda akan terserang dehidrasi berat yang memiliki efek
jangka panjang terhadap kondisi kesehatan manusia.
Misalnya konstipasi atau muncul batu
pada saluran kemih hingga munculnya infeksi saluran kemih, yang disebabkan
adanya penurunan volume dan aliran urine, dan frekuensi berkemih yang kurang
serta gangguan fungsi ginjal.
"Tidak berlebihan jika dalam
gizi seimbang, air merupakan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif
sehingga air merupakan komponen utama. Air yang dalam seharinya dibutuhkan
lebih dari 2 liter diperlukan tubuh mengatur proses kehidupan," ungkap
Prof.Ir.H.Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.
Dikatakannya, air merupakan zat gizi
yang memiliki banyak peranan penting bagi tubuh manusia. Air berfungsi sebagai
zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi dan zat buangan,
pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas dan penahan guncangan.
"Oleh karena itu, agar tubuh
dapat berfungsi secara optimal, dibutuhkan hidrasi yang baik. Sebaliknya
kekurangan asupan air ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan tubuh mengalami
dehidrasi, dimana jumlah cairan yang dikeluarkan lebih banyak daripada yang
dikonsumsi. Dehidrasi dapat mengganggu semua proses metabolisme tubuh,"
katanya.
Penelitian membuktikan bahwa
kekurangan air tubuh sekitar 1 persen berat badan atau setara 2 gelas bagi
remaja dan orang dewasa menimbulkan gangguan mood, bibir kering, sakit kepala,
dan suhu tubuh meningkat. Pada kondisi lebih lanjut, dehidrasi dapat menurunkan
konsentrasi berpikir, menurunkan stamina dan gangguan kesehatan lainnya.
Ditambahkannya, memilih air yang
berkualitas guna menjaga keseimbangan air dalam tubuh merupakan hal yang
penting karena berdasarkan penelitian TRIP, lama air berada di dalam tubuh
berkisar antara 10-50 hari. Hal tersebut tergantung berapa jumlah air yang
dikonsumsi. Sebagai contoh, 2 liter air yang dikonsumsi setiap hari akan
bertahan di dalam tubuh selama 10 hari yang kemudian akan dikeluarkan melalui
urine, keringat, uap pernafasan dan tinja.
"Selain itu, ketika mengonsumsi 2 liter air, maka 99
persen dari total air di dalam tubuh akan terganti untuk 50 hari. Oleh karena
itu, sangat penting untuk memperhatikan kualitas air yang dikonsumsi,"
ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar